Kamis, 22 Maret 2012

FEBRUARI, BULAN TERAKHIR BERTEMU DENGANNYA!


Terbesit dalam pikiran saya menjelang hari-hari terakhir minggu tenang persiapan UAS semester 7. Tepatnya bulan desember 2010, waktu itu saya berpikir,  bagaimana kalau libur UAS bulan Pebruari pasca UAS semester ganjil, saya manfaatkan untuk pulang kampong sekaligus mengadakan Sosialiasi Dunia Kampus untuk siswa kelas 3 SMA/SMK se MTB. Rencana itupun terealisasi, ketika saya mengajukan Proposal Sosialisasi Program Studi Unmer. Dan, Puji Tuhan Proposal di terimah oleh Rektor. Dicairkanlah dana Transportasi dan Akomodasi oleh bagian keuangan universitas dalam melaksanakan Promosi Program Studi Unmer, saya pun berangkat bersama staf saya di BEMU, revi bulan Pebruari tahun 2011, setelah libur UAS. Dari Malang menumpang Travel, kami berdua dengan penumpang lainnya berangkat menuju bandara Internasional Juanda Surabaya subuh itu, menghabiskan waktu 2 jam Malang-Surabaya. Kurang lebih jam 07.00 WIB kami tiba di Bandara.

Pengalaman pertama naik pesawat di bandara Internasional Juanda Surabaya. Bandara yang besar, dan tidak sedikit jumlah penumpang jurusan berbagai daerah di Indonesia dan ke luar negeri setiap harinya, membuat perasaan ini gembira bercampur sedikit kekuatiran. Sebab, belum terlalu mengerti prosedur disana. Aktif untuk bertanya ke petugas setempat tak hentinya saya lakukan, walau terdapat rasa malu. Tapi ku inget pepatah: “malu bertanya sesat dijalan”. Itulah yang membuat saya berbesar hati untuk tidak malu lagi bertanya. Saya dan revi pun cek-in, dan yang membuat saya syok berat dipagi itu ialah, kami mengeluarkan sekitar kurang lebih 5oo ratus ribu rupiah untuk membayar bagasi. Walaupun ada kuota 20 kg bagasi bagi setiap penumpang, tapi barang bawaan kami lumayan berat, sehingga kami kelebihan bagasi. Maklum, yang membuat berat bukan hanya peralatan sosialisasi seperti: spanduk, brosur, kalender dari kampus. Tapi, ole-oleh khas Malang, apel manalagi punya kami maupun titipan teman di malang untuk orang tua dan sanak-saudara di saumlaki MTB,he-he-he.

Penerbangan Surabaya – Ambon dengan Batavia Airlines ditempuh sekitar 2 jam. Pukul 1 siang waktu Indonesia timur (WIT) kami tiba di bandara Patimura Ambon. Itulah kali pertama ku melihat dan menginjakan kaki di Bandara Pattimura Ambon yang berada di daerah Laha. Maklum, dulu semenjak kecil pernah ke Ambon, namun tidak pernah ke daerah laha, Bandara Patimura.he – he. Besoknya, tepat hari selasa, kami menumpang pesawat kecil kapasitas 15 – 25 orang, pesawat Trigana Air menuju Saumlaki Kabupaten Maluku Tenggara Barat, daerah kami sekaligus tempat sosialisasi kampus unmer pertama kali di kabupaten julukan bumi Duang Lolat ini. Kepulangan saya ke MTB untuk sosialisasi sekalian libur dikampung halaman tahun 2010 ini, merupakan kali pertama pulang kampong semenjak berangkat ke Pulau Jawa tahun 2007 untuk berkuliah. Tidak terasa, 3 tahun meninggalkan daerah, meninggalkan orang tua, rasa kangen, dan rindu terhadap mereka selama ini akan segera terobati. Ya, terobati diwaktu pulang kampong inilah.
 
Kepulangan saya ke saumlaki sudah diketahui oleh kedua orang tuaku. Sehingga, ketika kami dalam perjalanan dari Ambon ke saumlaki dengan pesawat trigana, merekapun dalam perjalanan dari kampungku, lingat, kecamatan selaru menuju saumlaki dengan motor laut. Pesawat Trigana tepat pukul 14: 00 WIT mendarat di bandara Olilit saumlaki. Saya pun di jemput oleh Elson, saudara sepupuku menuju rumahnya di komplek BTN, rumah yang dulunya kami berdua tempati ketika SMA. Revi, stafku dibemu yang cantik ini di jemput juga oleh kakaknya pulang ke rumahnya, saat itulah kami berpisah. Namun, berpisah untuk beberapa jam, karena besok sudah bertemu lagi untuk memulai Sosialisasi di sekolah-sekolah.he - he. Setelah tiba di rumah komplek BTN, ternyata masih sepi. orang tuaku belum tiba, mereka masih dalam perjalanan.
Duduk ngobrol bersama Elson dan istrinya, ada juga palmen, adik sepupuku yang dulu waktu saya masih SMA masih kecil dan di tinggal kampong. Kini, sudah besar dan sekolah SMA di kota saumlaki. Beberapa menit ngobrol, tiba – tiba di depan rumah ada ojek yang menurunkan penumpang. Eh, ternyata itu ibuku yang turun dari motor, segera ku datangi langsung memeluknya dan menciumnya. Nyong kok kurus? “kata ibu saya”. Iya mama, maklum anak kos. “jawabku”. Tak lama kemudian, bapak dan adikku, oyon pun tiba. Segera ku berikan ole2 mereka dan tak ketinggalan ole2 khas malang, apel manalagi saya berikan. Itulah pertama kalinya berjumpa dengan mereka sejak 3 tahun lamanya meninggalkan mereka.

Kegiatan Sosialisasi kami lakukan di 10 sekolah di MTB, 8 sekolah di kota saumlaki, sementera 2 sekolah lainnya di luar kota, yakni SMA di Kecamatan Wertamrian Lorulun dan SMA 1 Selaru di Kecamatan Selaru. Sekitar 1 minggu lebih kegiatan sosialisasi kami lakukan hingga selesai. Kini tugas dan tanggungjawab yang diberikan universitas kepada kami telah selesai. Selanjutnya, waktu 1 minggu tersisa ku habiskan selain bersama orang tua di rumah, ke pantai, dan kunjungi keluarga yang lain. Waktu 1 minggu telah berakhir dan harus balik ke Malang untuk berkuliah kembali. Rasa berat meninggalkan mereka lagi. Namun, mau gimana lagi, semua ini demi masa depan saya kelak. Setelah kembali ke malang untuk melanjutkan kuliah saya di semester akhir 2011, dan menyelesaikan tugas sebagai presiden mahasiswa, 7 bulan setelah kepulangan saya bulan pebruari itu, saya pun mendapatkan kabar tidak menyenangkan, ibu saya meninggal dunia pada tanggal 12 september 2011. Akhir - akhir ini baru saya menyadari, ternyata Tuhan punya rencana terindah dibalik kepulangan saya pebruari 2011 kali itu, itulah pertemuan pertama sejak saya berpisah dengan mereka 3 tahun lalu untuk ke malang. Secara khusus, waktu itulah merupakan kesempatan terakhir ku bertemu dengannya dan kesempatan itu tidak akan terulang lagi untuk selamanya. Jika terulang, itu hanyalah sebuah mimpi!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar